Senin, 30 Januari 2012

Senyuman Pertama (Jarak-bagian 2)


Kok bisa dia ya. Seharusnya jangan dia yang kembar, masa dua orang diciptakan sama sombongnya. Intan...nggak boleh suudzon kamu.Bisikan malaikat baik dari telinga sebelah kanan ku yang sejenak menghentakkan tubuhku, merinding.
Kadang aku mulai penat dengan pelajaran yang terlalu diporsir saat menjadi anak SMA pada detik-detik terakhir ini. Segala pelajaran di otakku sudah seperti krabipatty di seri film spongebob saat dia dihantui oleh hamburger raksasa di restoran tuan krab . Sangat menakutkan sampai terbawa mimpi.Ya itulah kerjaanku kalau sedang penat belajar, spongebob adalah suami kedua ku setelah bantal dan guling. Ketawa sendiri dikamar,  mungkin jika orang tidak tahu, kamar itu dikira adalah ruangan khusus orang saraf rawat jalan.Ya memang benar.
Saraf di otakku hampir putus semua ngalah-ngalahin ibu yang habis melahirkan. Fisika, kimia, “matimatika” alias matematika, bahasa asing inggris dan arab, memang untuk orang yang daya ingatnya tinggi ini bukanlah perkara sulit. Tapi untuk otakku yang gemar sekali lupa ini adalah ujian fisik dan mental psikologis.
            Sudahlah, aku harus fokus belajar. Tidak akan habis cerita kalau mengeluhkan isi hatiku saat ini. Penuh dengan gumaman. Tuhan tidak akan suka perbuatanku yang satu ini.
            Tidaaaaakkk....................................................
Seminggu belajar keras buat cita-cita dokterku membuat tubuhku kehilangan arah. Disekolah aku sempat merasa kalau udara yang menyentuh kulitku terasa dingin menusuk. Kakiku rasanya beku, kepalaku seperti ada yang menghantam dengan bantal yang keras.Tubuhku lunglai. Saat itulah aku menelpon ayahku agar dia menjemputku untuk pulang lebih awal dan mengistirahatkan tubuh lelah ini dirumah.
“Ayah kan sudah bilang, kalau diporsir begini hasilnya pasti otak intan tu tertekan. Kasih waktu jeda istirahat, stop dulu les di luar dan les disekolah saja, dengarkan omongan ayah kali ini..mengerti tan?”
“Iya yah..” Jawabanku halus karna tak bertenaga, tenagaku hilang entah siapa yang mencurinya.
Besoknya pun aku tidak sekolah. Bosan. Aku buka salah satu jejaring internet tercinta milikku, dan ternyata ada pesan masuk.
“Intan km les ga td?”Pesan Masuk dari Randa Rizal Tiffano.
“Nggak ran, km nggak msuk jg ya?knp?” jawabku dari pesen tersebut.
“sama dong..aku sibuk nerjain tugas dirumah tmen trus tan,knp km nggak masuk tan?”
“Oh..gt ya. Aku lagi ada kerjaan aja ran.”
“Oh..kamis, sabtu pelajarnnya apa ja y?aku lupa nih.”
Blablablablablabla.............................................semua masalah pelajaran dan pelajaran. Tunggu dulu, ternyata orang ini tidak sombong, malah ramah karena akhir-akhir ini dia sering inbox  nanyain masalah les, ujian praktekku, tugas-tugasku, masalah status di jejaring sosialku. Sampai akhirnya dia minta nomor handphoneku dengan alibinya supaya mudah nanyain masalah les atau tidak. Aku mengerti maksudnya tapi sok polos mode on ala anak.hoahahaha..
Cara smsnya yang ramah membuat pandanganku berbeda padanya. Randa kamu tuh sebenernya orang yang seperti apa sih. Kenapa aku jadi ingin tahu kamu lebih jauh.
Sudah lama cuti les, ayahku menyuruh istirahat dulu, tapi ini sudah satu minggu , banyak sekali pelajaran yang ketinggalan. Akhirnya aku les juga hari sabtu ini, setelah mendapat sms dari Randa kalau dia juga mau les.hehe
Dag..dig..dug...aku sendiri sampai bisa mendengar suara jantungku, bagaimana kalau orang disampingku mendengar, bisa gawat ini. Dari pertama les sampai saat ini baru inilah rasanya aku jadi gerogi habis-habisan. Cowok yang hanya datang sendiri dan duduk dibelakangku yang buat aku jadi seperti ini. Sialan, aku salah tingkah dibuatnya. Kenapa siswanya sedikit sekali yang datang hari ini.
Duh.Susah sekali menelan ludah, ada masalah apa ditenggorokanku ini, apa aku sakit, sepertinya harus bilang ke ayah untuk diperiksa ke dokter THT, mungkin ada hubungannya dengan aku sakit kemarin. Bukan, bukan karna itu Intan, tapi penyakitnya ada dibelakangmu. Lagi-lagi malaikat itu membisikkan telingaku. Merinding sekali.
ZZZTTTTT.........ZZZTTTTT...........Handphoneku bergetar.
-1 New Messages from Randa-
“Intan les juga ya, kirain nggak les.”
Astaga ini orang ngeyel banget ya. Udah bikin orang sakit tenggorok pake sms kayak gini lagi. Ku putar kepalaku 120 derajat untuk melihat mimik mukanya saat sms itu. What.yang bikin shok tuh ya nggak ada ekspresi sedikitpun. Aku senyumin saja dia, dan dia pun membalas senyumanku, malaikat di telingaku memutar musik RAN- Pandangan Pertama. Malaikatku  kali ini tidak membuatku merinding.Syukurlah.
Tidak aku balas dulu sms nya. Masih kesal dengan gayanya yang sok cool itu. Sipit, putih, nothing hair, sweet smile. Itulah data yang aku dapat sementara setelah menoleh 120 derajat bujur timur barusan.
“Intan kok sms randa nggak dibls?” satu pesan masuk lagi dari Randa.
Waduh. Ternyata ditungguin ya. Aku bilang saja kalau tadi ngaak ada pulsa dan sekarang baru diisiin temanku.
“apa ipin...”
“loh kok ipin tan?” balasnya dengan senyum.
“itu kamu nggak ada rambutnya.”
“haha..intan bisa aja..yaudah bljrlah dlu sana ntr ja kt smsnya ya..semangat ya intan belajarnya..” motivasi dan kedipan mata diberikannya melalui pesan terakhir ini dan kami langsung melanjutkan pelajaran.
Aku disemangati,sudah lupa kapan terakhir ada yang bilang semangat padaku..
Pelajaran selesai. Aku duduk sendiri diruang tunggu dekat meja pembayaran, berhubung Ira sedang tidak bisa menemaniku menunggu dikarenakan ada urusan mendadak adiknya untuk bayar komik,
“uangku ketinggalan kak!cepetan ya.”Hahaha... ada-ada saja kakak dan adik satu itu.
Yaps..dia datang. Akhirnya aku dapatkan lagi senyum itu. Susah sekali sepertinya melihat orang ini tersenyum ya. Misterius sekali.
“Sendirian aja?nungguin siapa?”
“Iya, nungguin jemputan..”cengar-cengir....
“Siapa?pacarnya ya? Yaudah aku duluan ya kalau gitu.”ikut cengar aja tapi nggak cengir..
“Oh iya..hati-hati dijalan ya..”
“Intan tuh yang hati-hati..duluan ya tan..”
Tak lama dari situ ayahku datang..Syukurlah Alhamdulillah. Tidak terlalu lama nunggu. Entah kenapa naluri hatiku ingin memeriksa handphone. Ternyata benar, ada pesan dari Randa. Apa ya? Kenapa dia ngirim pesan?bukannya tadi barusan pulang?apa yang terjadi?

Taman Butchart Kanada (Jarak - Bagian 3) 
Perkenalan Pertama (Jarak - Bagian 1)