Kamis, 31 Mei 2012

Tepat Satu tahun yang Lalu

Benarkah malam ini tepat satu tahun saat dia menyatakan perasaan sayang dan cintanya padaku? Dimana dia meragukan kelanjutan hubungan yang akan terjadi apabila diteruskan. Apakah akan ada penyesalan dari pihak ku sendiri jika dia tidak dapat memegang impiannya. Tapi ternyata dia salah, bukan itu yang aku harapkan dari seorang pria. Aku juga butuh cinta, bukan hanya kedudukan atau posisi, tetapi posisikanlah aku untuk berada di sampingmu, posisikan aku sebagai permaisuri hatimu.

Hmm...aku tersenyum ketika mengingat semua berjalan terasa begitu cepat dan begitu banyak yang telah terlewati.1 Juni 2011, Ku harap dia datang untuk menyatakan perasaannya lagi dan memastikan perasaan ini padanya. Ketika sore itu kulihat dia datang dan berdiri di sebalah pintu mobil dengan memakai pakaian yang bergambar pangeran kodok di dadanya. Ini berarti dia ingin menjadi pangeran kodok di hatiku. Ya, dia memang sudang menjadi pangeran kodok sejak aku pertama mengenalnya, itu sebabnya aku menyukai hal yang berbau katak tersebut.

Haha.aku tertawa ringan untuk kesekian kalinya mengingat semua yang telah terjadi setahun yang lalu. Tepat setahun yang lalu. Dia menggenggam erat hatiku saat mengatakan, Dia mencintaiku, Dia menyayangiku, dan satu kata yang aku nanti, Dia ingin selamanya menjagaku. Hmm..senyuman hangat kini aku berikan untuk hari itu, penuh kebahagiaan dan debaran di dadaku.

Setetes air mata kini aku tumpahkan. Setahun yang lalu itu, akankah kembali lagi? Tidak. Kita harus melanjutkannya karena masih jauh perjalanan yang harus kita lalui dan masih banyak cerita yang akan kita lewati bersama.

Terima Kasih...
Terima Kasih telah hadir dan mengisi hidupku.
Saranghae..jeongmal saranghae Redhi Rizki Pratama.
Aku Mencintaimu.

I Miss U Sayang..:')


Your Love

Bunda :)

Rabu, 30 Mei 2012

Senja di saat Aku merindukanmu

Membuka tabir cahaya mentari
Saat aku mengenalmu
Terbelai dalam kelembutan wangi bunga
Bunga mawar putih di sepanjang bukit indah

Tak dapat berucap kata ketika kau belai daku
Belaian senyum ringan
Belaian senyum lembut
Senyum yang hanya milikmu

Rembulan tersenyum
Seakan memahami batinku yang sepi
Sepi kini tanpamu
Jarak yang telah memisahkan

Sanggupkah?
Mampukah?

Perih..aku tercabik merah
Kupejamkan mata
Lembut
Kusentuh hatiku
Ada luka
Luka goresan halus
Karna cinta

Kupejamkan mata
Aku membuncah
Tak dapat menahan betapa pedih
Saat jauh darinya

Kini aku dan dia tetap bersama
Walau laut memisahkan 
Palembang 
Dan Tanggerang.