Kok bisa dia ya.
Seharusnya jangan dia yang kembar, masa dua orang diciptakan sama sombongnya.
Intan...nggak boleh suudzon kamu.Bisikan malaikat baik dari telinga sebelah
kanan ku yang sejenak menghentakkan tubuhku, merinding.
Kadang aku mulai penat
dengan pelajaran yang terlalu diporsir saat menjadi anak SMA pada detik-detik
terakhir ini. Segala pelajaran di otakku sudah seperti krabipatty di seri film
spongebob saat dia dihantui oleh hamburger raksasa di restoran tuan krab .
Sangat menakutkan sampai terbawa mimpi.Ya itulah kerjaanku kalau sedang penat
belajar, spongebob adalah suami kedua ku setelah bantal dan guling. Ketawa
sendiri dikamar, mungkin jika orang
tidak tahu, kamar itu dikira adalah ruangan khusus orang saraf rawat jalan.Ya
memang benar.
Saraf di otakku hampir
putus semua ngalah-ngalahin ibu yang habis melahirkan. Fisika, kimia,
“matimatika” alias matematika, bahasa asing inggris dan arab, memang untuk
orang yang daya ingatnya tinggi ini bukanlah perkara sulit. Tapi untuk otakku
yang gemar sekali lupa ini adalah ujian fisik dan mental psikologis.
Sudahlah,
aku harus fokus belajar. Tidak akan habis cerita kalau mengeluhkan isi hatiku
saat ini. Penuh dengan gumaman. Tuhan tidak akan suka perbuatanku yang satu
ini.
Tidaaaaakkk....................................................
Seminggu belajar keras
buat cita-cita dokterku membuat tubuhku kehilangan arah. Disekolah aku sempat
merasa kalau udara yang menyentuh kulitku terasa dingin menusuk. Kakiku rasanya
beku, kepalaku seperti ada yang menghantam dengan bantal yang keras.Tubuhku
lunglai. Saat itulah aku menelpon ayahku agar dia menjemputku untuk pulang
lebih awal dan mengistirahatkan tubuh lelah ini dirumah.
“Ayah kan sudah bilang,
kalau diporsir begini hasilnya pasti otak intan tu tertekan. Kasih waktu jeda
istirahat, stop dulu les di luar dan les disekolah saja, dengarkan omongan ayah
kali ini..mengerti tan?”
“Iya yah..” Jawabanku
halus karna tak bertenaga, tenagaku hilang entah siapa yang mencurinya.
Besoknya pun aku tidak
sekolah. Bosan. Aku buka salah satu jejaring internet tercinta milikku, dan ternyata
ada pesan masuk.
“Intan km les ga td?”Pesan
Masuk dari Randa Rizal Tiffano.
“Nggak ran, km nggak
msuk jg ya?knp?” jawabku dari pesen tersebut.
“sama dong..aku sibuk
nerjain tugas dirumah tmen trus tan,knp km nggak masuk tan?”
“Oh..gt ya. Aku lagi
ada kerjaan aja ran.”
“Oh..kamis, sabtu
pelajarnnya apa ja y?aku lupa nih.”
Blablablablablabla.............................................semua
masalah pelajaran dan pelajaran. Tunggu dulu, ternyata orang ini tidak sombong,
malah ramah karena akhir-akhir ini dia sering inbox nanyain masalah les, ujian praktekku,
tugas-tugasku, masalah status di jejaring sosialku. Sampai akhirnya dia minta
nomor handphoneku dengan alibinya supaya mudah nanyain masalah les atau tidak.
Aku mengerti maksudnya tapi sok polos mode on ala anak.hoahahaha..
Cara smsnya yang ramah
membuat pandanganku berbeda padanya. Randa kamu tuh sebenernya orang yang
seperti apa sih. Kenapa aku jadi ingin tahu kamu lebih jauh.
Sudah lama cuti les,
ayahku menyuruh istirahat dulu, tapi ini sudah satu minggu , banyak sekali
pelajaran yang ketinggalan. Akhirnya aku les juga hari sabtu ini, setelah
mendapat sms dari Randa kalau dia juga mau les.hehe
Dag..dig..dug...aku
sendiri sampai bisa mendengar suara jantungku, bagaimana kalau orang
disampingku mendengar, bisa gawat ini. Dari pertama les sampai saat ini baru
inilah rasanya aku jadi gerogi habis-habisan. Cowok yang hanya datang sendiri
dan duduk dibelakangku yang buat aku jadi seperti ini. Sialan, aku salah
tingkah dibuatnya. Kenapa siswanya sedikit sekali yang datang hari ini.
Duh.Susah sekali
menelan ludah, ada masalah apa ditenggorokanku ini, apa aku sakit, sepertinya
harus bilang ke ayah untuk diperiksa ke dokter THT, mungkin ada hubungannya dengan
aku sakit kemarin. Bukan, bukan karna itu Intan, tapi penyakitnya ada
dibelakangmu. Lagi-lagi malaikat itu membisikkan telingaku. Merinding sekali.
ZZZTTTTT.........ZZZTTTTT...........Handphoneku
bergetar.
-1 New Messages from
Randa-
“Intan les juga ya,
kirain nggak les.”
Astaga ini orang ngeyel
banget ya. Udah bikin orang sakit tenggorok pake sms kayak gini lagi. Ku putar
kepalaku 120 derajat untuk melihat mimik mukanya saat sms itu. What.yang bikin
shok tuh ya nggak ada ekspresi sedikitpun. Aku senyumin saja dia, dan dia pun
membalas senyumanku, malaikat di telingaku memutar musik RAN- Pandangan Pertama.
Malaikatku kali ini tidak membuatku
merinding.Syukurlah.
Tidak aku balas dulu
sms nya. Masih kesal dengan gayanya yang sok cool itu. Sipit, putih, nothing
hair, sweet smile. Itulah data yang aku dapat sementara setelah menoleh 120
derajat bujur timur barusan.
“Intan kok sms randa
nggak dibls?” satu pesan masuk lagi dari Randa.
Waduh. Ternyata
ditungguin ya. Aku bilang saja kalau tadi ngaak ada pulsa dan sekarang baru
diisiin temanku.
“apa ipin...”
“loh kok ipin tan?”
balasnya dengan senyum.
“itu kamu nggak ada
rambutnya.”
“haha..intan bisa
aja..yaudah bljrlah dlu sana ntr ja kt smsnya ya..semangat ya intan
belajarnya..” motivasi dan kedipan mata diberikannya melalui pesan terakhir ini
dan kami langsung melanjutkan pelajaran.
Aku disemangati,sudah
lupa kapan terakhir ada yang bilang semangat padaku..
Pelajaran selesai. Aku
duduk sendiri diruang tunggu dekat meja pembayaran, berhubung Ira sedang tidak
bisa menemaniku menunggu dikarenakan ada urusan mendadak adiknya untuk bayar
komik,
“uangku ketinggalan
kak!cepetan ya.”Hahaha... ada-ada saja kakak dan adik satu itu.
Yaps..dia datang.
Akhirnya aku dapatkan lagi senyum itu. Susah sekali sepertinya melihat orang
ini tersenyum ya. Misterius sekali.
“Sendirian aja?nungguin
siapa?”
“Iya, nungguin
jemputan..”cengar-cengir....
“Siapa?pacarnya ya?
Yaudah aku duluan ya kalau gitu.”ikut cengar aja tapi nggak cengir..
“Oh iya..hati-hati
dijalan ya..”
“Intan tuh yang
hati-hati..duluan ya tan..”
Tak lama dari situ
ayahku datang..Syukurlah Alhamdulillah. Tidak terlalu lama nunggu. Entah kenapa
naluri hatiku ingin memeriksa handphone. Ternyata benar, ada pesan dari Randa.
Apa ya? Kenapa dia ngirim pesan?bukannya tadi barusan pulang?apa yang terjadi?
Taman Butchart Kanada (Jarak - Bagian 3)
Perkenalan Pertama (Jarak - Bagian 1)
Taman Butchart Kanada (Jarak - Bagian 3)
Perkenalan Pertama (Jarak - Bagian 1)