Jumat, 02 September 2011

Al Qaeda Dapat Bangkrutkan AS

WASHINGTON - Osama bin Laden sudah tewas, namun hampir 10 tahun setelah tragedi 9/11, Amerika Serikat (AS) pun masih disibukkan dengan perang melawan teror.

Tragedi di New York pada 2001 silam masih membuat trauma para warga AS. AS pun kerap mengirim pasukannya ke negara-negara lain demi membrantas terorisme. Selama satu dasawarsa ini, hampir 100 ribu pasukan AS masih ada di Afghanistan dan sekira 7.500 pasukan AS dan koalisi tewas di Irak.

Serangan 9/11 merupakan serangan yang spektakuler dalam sejarah. Dunia hampir tidak percaya, menyaksikan New York porak poranda. "Osama mendapatkan kemenangannya, serangan ini adalah aksi teror yang murni dan berhasil mengungkap celah keamanan nasional AS. Serangan ini juga menyerang masyarakat AS secara psikis," ujar sejarahwan dari Universitas Princeton, seperti dikutip middle-east-online, Rabu (31/8/2011).

Ketakutan pun muncul di wajah mantan Presiden AS George W Bush ketika serangan ini muncul. Beberapa analis pun yakin, dengan adanya deklarasi perang melawan teror, muncul konsekuensi baru yang akan membahayakan AS.

Saat berpidato di depan konggres, Bush pun menegaskan para teroris tidak akan mendapatkan keamanannya lagi, di mana pun mereka berada, dirinya pun bersumpah akan menyatakan perang.

Dalam kurun waktu hampir 10 tahun setelah tragedi 9/11, perang Afghanistan masih terjadi dan senjata pemusnah massal pun tidak ditemukan di Irak. Selain itu, pelanggaran HAM di penjara Abu Ghraib juga menodai citra AS di komunitas internasional.

Sebanyak triliunan dolar dikucurkan oleh AS demi melancarkan perangnya dan tindakan ini menyebabkan krisis ekonomi di negri Paman Sam.

Saat ini pun, AS masih khawatir akan rencana Osama terhadap peringatan 10 tahun 9/11 di AS. Menurut data yang ditemukan oleh pasukan AS dalam penyergapan Osama di Abbottabad, Osama hendak merencanakan aksi terornya pada hari kemerdekaan AS dan pada saat peringatan 10 tahun 9/11.

Presiden Obama bahkan menyatakan kekhawatirannya atas aksi teror tunggal yang terkoordinasi dengan rapih dan juga berskala besar seiring dengan waktu yang mulai mendekati 10 tahun tragedi 9/11.
(rhs)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar